Tak Ada Kebencian Itu Rasial

Sastra190 Dilihat

Kamisastra~Oleh : Arok

            Sapardji dan Lie Min Hyu berasal dari Parakan, sebuah kota kecil yang diapit oleh Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Ketika masih sama-sama kere, mereka akur bagaikan sepasang katak dari satu liang. Hari demi hari, terasa keganjilan. Sapardji hidupnya terengah-engah, Lie Min Hyu sebaliknya. Sarimin Masih pedagang asongan, Lie Min Hyu punya mini market. Sapardji gagal peroleh pinjaman Bank meski sudah menyembah-nyembah hingga jidatnya tersungkur ditanah, Lie Min Hyu dapat pinjaman hanya dengan kedipan mata. Hidup Lie sudah seperti diatas awan, sapardji hidup masih didalam lobang yang dulu.

            Awalnya Sapardji menganggap ini semata-mata sudah garis nasib, karena itu tidak ia pikirkan dalam-dalam. Tapi karena jarak antara keduanya terasa semakin melebar, Sarimin merasa ada yang tidak beres. pasti ada manipulasi garis-garis yang sudah ditentukan dari langit. Setidaknya, ada penyimpangan disistem. Dari sebab itu Sapardji mulai membenci Lie Min, dan jika bisa malah ia kepingin menyiramnya dengan air bekas cuci piring, keakuran massa parakan berubah menjadi kebencian etnis. Sarimin suka berdiri didepan cermin, memeriksa warna kulit, lebar kantung mata, membanding-bandingkan panjang hidung, bahkan menghitung jumlah bulu ketiak. Ya, memang ada perbedaan antara Sapardji dan Lie min Hyu, dan memang beda antara pedagang asongan dan mini market.

            Lie Min Hyu sangat merasakan perubahan dari Sapardji. Baiklah Sapardji, katanya pada suatu hari. Mulai nanti petang namaku kuganti menjadi Paimin; dan aku mau kawin dengan Lasmini, gadis kecil imut teman naik becak dahulu, asal kamu stop perbuatan berdiri didepan cermin itu, stop membenciku seakan aku ini ayam tetangga yang tiap pagi meninggalkan tai di teras rumahmu, dan stop menganggap aku ini keturunan tuyul. Akan tetapi, untuk mengharap aku jadi kere lagi, sepertinya sulit. Kamu kira gampang menjadi kere dalam waktu semalam? Butuh waktu berbulan-bulan agar hal itu bisa terjadi. Sapardji tidak peduli akan hal itu, ia terus mengumpat Lie Min Hyu Hingga nafas sesak dan gusinya bengkak, ingin gantung diri, tapi tak punya nyali.

            Kisah dua hamba Alloh ini sampai ke telinga KH. Muhamad Irfan Seorang Kiai yang juga pakar dalam bidang ekonomi, dan dalam waktu yang hampir bebarengan sampai pula hal ini ke telinga Dr. Zamroni seorang pakar Resolusi Konflik & Humaniora yang sangat mengidolakan sang guru bangsa KH. Abdurrahman wahid (Gus Dur). Keduanya merenung hingga 7 Hari 7 malam suntuk, akhirnya sampai pada kesimpulan : masalah bukan pada etnis ; masalahnya terletak pada kesenjangan sosial ekonomi.

            Tak ada itu benci rasial; yang ada kecemburuan akibat tingkat hidup berbeda. Percuma saja Sapardji setiap hari berdiri di depan cermin, melihat lebar mata, warna kulit dan jumlah bulu ketiak – karena selain tak memecahkan masalah, juga terlihat primitif. Dan percuma saja Lie Min ganti nama, meminang Lasmini entah penumpak becak atau gajah ataupun macan. Mau Lie Min atau Paimin, Lasmini ataupun Non Lasmini, sama saja jika dilihat dari puncak Sindoro.

            Jadi bagaimana? KH. Muhamad Irfan menganggap perlu adanya peningkatan kualitas manusia melalui pendidikan, karena bisa jadi kesenjangan sosial ekonomi itu disebabkan oleh mutu pendidikan dan keterampilan tak merata, sehingga Sapardji tetap hidup melata dibumi, dan Lie Min sanggup menari-nari diatas awan kinton. dalam artian beda kualitas memisahkan keduanya. Dan Dr. Zamroni menganggap bahwa kesenjangan itu disebabkan oleh perbedaan tingkat kesejahteraan yang tidak merata sehingga jalan ekonomi mesti diluruskan diatas rel Pancasila ke-Bhinekaan.

            Dr. Nugroho termenung, bahwa memang benar persoalan semacam ini harus menjadi pekerjaan kolektif, bukan hanya Sapardji yang harus tiap hari bercermin, atau Lie Min yang dilema untuk meminang Lasmini atau non Lasmini. dan untuk saat ini juga tidak terlalu penting melihat perkembangan naik turun harga Dollar, Emas, dan Minyak dunia, perang Russia – Ukraina, atau kabar ba bi bu dari IMF. Siapa tahu nanti Sapardji dan Lie Min Hyu bisa akrab kembali seperti sedia kala. Tapi, yang paling penting sekarang adalah Tuan sekarang juga bangkit dari tempat tidur dan keluar. Kamar mau dibenahi.

– Arok 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *