MATSABA (Masa Ta’aruf Santri Baru) masih berlanjut dihari ketiga, tepatnya pada hari Selasa, 18 Juli 2023. Ba’da dzuhur, para santri baru masih melakukan kegiatan sowan kepada masyayikh dengan tempat pelaksaan di aula bawah dan makom.
Malam harinya, agenda MATSABA ialah malam Inagurasi santri yang bertema “Sesuatu yang meyakinkan tidak dapat hilang dengan keraguan”. Dengan pembawa acara Heniyati dan Ngifa Lailatul Sangadah.
Pada pra acara menampilkan grup hadroh Sabila Rosyad dan dilanjutkan dengan pengenalan pengurus ponpes seperti lurah, pengurus pusat serta pengurus madrasah diniyyah kepada santri baru.
Puncak acara, yakni “Renungan” yang diisi dengan pembacaan “Sepucuk Surat untuk Anakku di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin” yang dibawakan secara apik oleh retno puji rahayu dan diiringi musikalisasi oleh Salsabila Putri Wardani. Mereka berhasil masuk ke dalam angan para santri dengan mantra kata demi kata hingga membuat pendengar menitikkan air mata.
Lilin lilin menambah syahdu malam Inagurasi kali ini, menghayati setiap makna bait yang disampaikan. Menyentuh hati, menggetarkan perasaan, mengulik kembali perjuangan orang tua agar anaknya mampu bertahan di pondok pesantren dalam masa gempuran zaman.
Pembacaan “Ikrar santri” yang dititah Ustadzah Umu Latifah selaku ketua pondok putri, menambah mantap hati mereka agar dapat bertahan hidup di pondok. Ikrar yang dibacakan dengan suara lantang oleh beliau ditirukan oleh para santri baru.
Di penghujung acara, penutupnya ialah menyanyikan bersama lagu yang diciptakan oleh santri Tanbihul Ghofilin. Lagu yang penuh motivasi dan perjuangan tersebut dinyanyikan secara hikmat dan serempak oleh seluruh santri yang menghadiri acara, termasuk para pengurus yang menjadi tamu undangan.