Banjarnegara, Sadran Gede Gumelem, tradisi yang sudah sejak lama dijaga dalam rangka menyambut bulan Ramadhan di Desa Gumelem, Susukan.
Kegiatan ini, dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Yang mana, jatuh pada hari Senin terakhir bulan Sya’ban, tepatnya pada 20 Maret 2023.
Sebagai perwujudan rawat budaya jelang ramadhan ini, ribuan warga Desa Gumelem ramai-ramai menuju Makam Ki Ageng Giring dengan membawa ambeng yang berisi tumpeng, lauk pauk, ingkung dan bermacam-macam bunga.
Perjalan dimulai dari Masjid Kuno Chasan Besari, dengan rombongan yang diawali oleh para tokoh agama, penggedhe nagari/pejabat, mulai dari pejabat tingkat kabupaten hingga tingkat desa. Kemudian, diikuti oleh para pengiring yang terdiri dari warga setempat serta siswa dan siswi, termasuk juga di dalamnya, Mahasiswa STAI Tanbihul Ghofilin yang beberapa hari lalu sempat melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Desa Gumelem Kulon dan berkesempatan ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan Sadran Gede Gumelem atau masyarakat biasa menyebutnya dengan Nyadran.
Meskipun perjalanan yang dilakukan menuju ke makam Sunan Giri Langan cukup panjang dan menanjak, namun masyarakat tetap antusias dalam menjalankannya, hingga seluruh rangkaian acara mulai dari Sholawatan, Kirab Adat Sadran Gede, pentas Calung Gumelem, ziarah Makam Ki Ageng Giring, pentas Tari Lengger, pentas Tari Sabet Ujungan, Pisomawan, pentas Tari Kuda Lumping dapat berjalan dengan lancar.
Dalam kesempatan ini, Bapak Arief Machbub menyampaikan “Insyaallah puasa akan jatuh pada hari kamis, sehingga dengan demikian mudah-mudahan mohon do’anya saja Gumelem baldatun toyyibatun warobbun ghofur“
Setelah usai, kegiatan dilanjutkan makan bersama yang disebut dhahar ambeng sadran. Dalam prosesi tersebut warga saling menukar ambeng yang telah dibawanya.
Joss