5 Hal yang Perlu Dilakukan dengan Segera

Artikel, Setetes Ilmu605 Dilihat
Unsplash.com/Aron Visuals

Dalam kitab berjudul ‘Idlotun Nasyi in, Syaikh Mustofa Al Gholayain menerangkan tentang ilmu memperbaiki perilaku/pekerjaan yang tercantum dalam bab التجويد yang artinya “memperbaiki”. Maksud dari memperbaiki perilaku sendiri dijelaskan lebih detail ketika seseorang melakukan pekerjaan disarankan tidak melakukannya dengan sembarang. Lakukanlah pekerjaan dengan pelan pelan namun pasti dari pada cepat cepat tapi hasil berantakan.

Suatu kebaikan yang dilakukan dengan hati hati dan terprogram dengan baik akan menghasilkan kebaikan berkelanjutan. Karena apabila tidak, keburukan yang terprogram dengan baik malah dapat mengalahkan dan mengorak abrik kebaikan yang dilakukan dSebagian orang yang sukses melakukan sesuatu dalam waktu yang tidak singkat, hal tersebut bertujuan agar apa yang dikerjakan dapat berhasil maksimal dan lebih teliti. ngan semrawut. Maka, dalam bekerja sebagian orang yang sukses melakukan sesuatu dalam waktu yang tidak singkat, hal tersebut bertujuan agar apa yang dikerjakan dapat berhasil maksimal dan lebih teliti.

Namun, terdapat pengecualian dalam lima hal, yang mana hal tersebut harus dikerjakan dengan cepat tanpa banyak basa basi, 5 hal tersebut antara lain:

  1. Memberikan makanan, hal ini harus segera dilakukan dalam beberapa keadaan. Contohnya apabila kita kedatangan tamu, maka bersegeralah dalam menyajikan ‘suguhan’ baginya, atau dalam bahasa orang jawa adalah unjukan.
  2. Mengurus mayit, dalam mengurus mayit sendiri tentu harus dilaksanakan dengan segera tidak baik menunda nunda atau memperlambat dalam hal ini.
  3. Menikahkan anak perawan, hal ini perlu dilakukan apabila orang tua merasa khawatir akan bahaya yang mungkin bisa menimpa anak perempuannya.
  4. Membayar hutang, dalam hal semacam ini, memang kewajiban bagi seorang yang memiliki hutang agar segera menyelesaikannya secepat mungkin, apalagi bila sudah jatuh tempo yang telah dijanjikan. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi kepercayaan orang orang, jadi apabila berhutang dalam bentuk apa saja baik itu uang ataupun janji, maka tepatilah sesuai perjanjian.
  5. Taubat dari segala dosa, baik dosa yang dilakukan kepada Allah ataupun menyangkut sesama makhluk serta alam semesta, taubat dan memohon maaf atasnya harus dilakukan sesegera mungkin dan berjanjilah tidak akan melakukannya lagi.

Sumber: Kitab ‘Idlotun Nasyi In yang dikaji bersama KH. Hakim Annaisaburi, Lc.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar