Melestarikan Tradisi Salafus Sholih melalui Diskusi

Pondok pesantren Tanbihul Ghofilin turut menjadi peserta Bathsul Masail Putri yang diselenggarakan oleh JP3M Nusantara, dalam memperingati harlah JP3M yang ke-6 si Ponpes Manggisan Kabupaten Wonosobo (13/12/2021)

BMP (Bathsul Masail Putri) diikuti 285 santri yang mewakili santri seprovinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY. Dalam penyelenggaraannya, BMP menghadirkan musokhih dan tim perumus tingkat nasional yang tidak diragukan lagi kemampuannya, di antaranya KH. Darul Azka (LBM Yogyakarta), KH. M Ulik Alban Djalaludin (LBM Jawa Tengah), KH. Asnawi Ridwan (LBM PBNU), Ning Imaz Fatimatuz Zahra, Ning Sheila Hasina (Lirboyo Kediri), Ning Alda Fahmi (Yogyakarta), Ning Umi Atika (Kediri), Ning Mila (Grobogan), dan NY.HJ. Hanik.

“Zaman yang berkembang begitu pesat membuat perkembangan teknologi semakin canggih pula. Literasi membaca kutubuthuross pun harus lebih ditingkatkan lagi. Melihat telah banyaknya peristiwa yang terjadi dan harus mampu terjawab dengan cepat, Bathsul Masail dan mempelajari ilmu nahwu shorof serta memahami kitab-kitab terdahulu menjadi hal yang begitu penting. Karena, di dalam kitab-kitab tentu saja sudah terdapat berbagai informasi mengenai hukum islam. Oleh karenanya, di zaman sekarang memang diperlukan pelestarian Bathsul Masail. Sebab, saat ini sudah berbeda dengan zaman dahulu yang sudah ada ilmunya akan tetapi belum ada peristiwanya,” tutur Ning Sheila Hasina.

Sejauh ini, tradisi Bathsul Masail hanya dilestarikan oleh santri laki-laki. Namun, pentingnya tradisi ini harus pula dilestarikan oleh kaum perempuan guna meningkatkan mutu dan masa depan yang berjiwa kritisme dalam bermasyarakat. Karena bathsul masail adalah jalan penting bagi calon pemimpin masa depan untuk mencerna persoalan, berdebat, mempertahankan argument dan menyampaikan pandangan kritisnya.

Dengan terus diselenggarakan serta dilestarikannya Bathsul Masail, diharapkan agar para santri mampu berpikir kritis serta menganalisa setiap peristiwa yang terjadi pada diri sendiri, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar. (nol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 komentar